Dari Mempawah  Melalui Terminal Kijing Ke Pasar Dunia

Mimbarmaritim.com – Pontianak 

Terminal Kijing terletak di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, dengan jarak lebih kurang 80 KM sebelah Utara kota Pontianak, sebagai terminal terbesar di pulau Kalimantan. Sejak pertama kali dioperasikan pada  tanggal 30 Agustus 2020, telah melayani bongkar muat kargo sebanyak 1,127 juta ton periode Agustus 2020 sampai dengan Agustus 2022. Sebagian besar komoditi yang di ekspor adalah CPO (crude palm oil) dengan beberapa produk tururnannya melalui Terminal Kijing.

Jumlah bongkar kargo sebanyak 400.903 ton dan jumlah muat sebanyak 727.516 ton pada periode tersebut dengan jenis kargo utama yaitu crude palm oil (CPO) dan turunannya sebanyak 1.077.303 ton serta general cargo (GC) sebanyak 51.116 ton, dan terdiri atas bongkar muat untuk eskpor/impor sebanyak 642.900 ton sedang sisanya sebesar 485.519 ton untuk kegiatan domestik.

Untuk CPO dalam 2 (dua) bulan terakhir ini dari hasil produksi pengolahan pabrik Palm Oil Refinery mencapai + 500 ribu ton sebagian besar tujuan ekspor ke berbagai negara diantaranya: Singapore, China, India, Malaysia dan Korea Selatan. 

“Pada awal Oktober 2022 ini,Terminal Kijing mulai melakukan handling komoditi methanol (campuran atau bahan pembantu untuk menghasilkan  Fatty Acid Methyl Ester /FAME  sebagai bahan pengolahan biodiesel Plant) sebanyak 78.000 ton/bulan,” ujar General Manager (GM) PT Pelindo Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi melalui keterangan persnya diterima Mimbar Maritim, hari ini Sabtu (1/10/2022). 

Hambar mengatakan saat ini Terminal Kijing telah melayani kebutuhan untuk Produksi Palm Oil Refinery 2.500 ton/hari dan produksi Kernel Crushing Plant dengan kapasitas produksi 360 ton/hari untuk menghasilkan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) dan Palm Kernel Expeller.Untuk awal Oktober 2002 ini, tambahan cargo hasil beroperasinya Biodesiel Plant dengan kapasitas 1.300 X 2 ton/hari dan Nopember 2002 akan beroperasi lagi 1 (satu) Palm Oil Refenery Plant kapasitas 2.500 ton/hari 

“Sehingga saat ini 4 (empat) pabrik ini telah beroperasi semua, tentunya Terminal Kijing akan melayani tidak kurang 8.000 ton/hari hasil produksi Palm Oil Refenery dan potensi throughput mencapai 5,7 Juta ton/tahun cargo curah cair dan 200 ribu ton/tahun dan cargo curah kering,” sebut Hambar.

Menurut dia, permintaan pasar CPO dan turunannya akan berkaitan dengan kelancaran, kecepatan, hingga keamanan dari barang yang akan diekspor. Sehingga, pengelolaan Terminal Kijing menjadi nilai utama penunjang produktivitas.

Hambar menyebutkan optimalisasi peningkatkan produktivitas melalui kelancaran arus perputaran dalam ekosistem pelabuhan akan menjadi bagian penting untuk memenuhi segala kebutuhan serta percepatan kegiatan hasil produksi dari pabrik-pabrik pengolahan yang berada di daerah Kabupaten Mempawah dan sekitarnya guna memenuhi kebutuhan ekspor produk-produknya ke mancanegara.

Setelah diresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat, oleh Presiden R.I, Joko Widodo pada tanggal 9 Agustus 2022 lalu, diharapkan mampu memperkuat positioning PT Pelabuhan Indonesia (Persero)  pasca merger untuk mendukung pertumbuhan dan hilirisasi industri berbasis CPO dan bauksit yang berada daerah Kalimantan. Sehingga dapat memberikan multiplier effect dan menciptakan community development yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional melalui peningkatan pajak dan pendapatan negara.

“Diharapkan operasional Terminal Kijing dapat membangkitkan optimisme perusahaan industri dan pelaku usaha lainnya terkait pemulihan ekonomi nasional. Terminal Kijing didedikasikan untuk menjadi hub besar. Kedepannya menjadi terminal transit terhadap komoditi andalan di Indonesia, termasuk ekspor tidak hanya produk hasil perkebunan dan hasil industry lainnya ke pasar global. Tentunya akan membuat daya saing Kalimantan Barat makin besar, serta memantapkan rantai ekosistem industri pelabuhan di Indonesia sehingga makin terkoneksi dan mendukung hilirisasi industri,” terang Hambar.

“Kami mengajak seluruh pelaku industri baik pabrikan/pengolahan, sampai ke industri bahan baku untuk dapat menjadikan Terminal Kijing sebagai mitra strategis dalam aktifitas bongkar muat barang untuk ekspor-impor sehingga Terminal Kijing ini dapat menjadi pusat perdagangan internasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan keberadaan Terminal Kijing Mampawah bakal mendongkrak daya saing para pelaku industri di tanah air yang pada akhirnya akan dampak kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.(MM-O1).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s