


Mimbarmaritim.com – Jakarta
Kondisi cuaca yang tak bersahabat tidak melunturkan semangat prajurit unsur-unsur KRI Satlinlamil 1 untuk tetap berlatih Evakuasi Medis Udara (EMU) di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022). Evakuasi Medis Udara adalah pemindahan korban dengan menggunakan sarana pesawat helikopter atau pesawat jenis lainnya dari lokasi korban ke tempat yang lebih aman atau tempat yang mempunyai fasilitas perawatan kesehatan yang lebih baik.
Latihan yang diikuti oleh KRI Mentawai-959, KRI Teluk Hading-538 dan KRI Teluk Manado-537 dikendalikan oleh KRI Banda Aceh-593 yang bertindak sebagai penanggung jawab latihan (Officer Conducting Serial).
Skenario yang dimainkan, tim medis KRI harus menyelamatkan korban prajurit KRI yang mengalami luka bakar yang cukup serius akibat ledakan di dapur kapal. Disimulasikan kejadian berawal saat KRI Banda Aceh-593 sedang melintas Laut Jawa bergerak dalam formasi dengan unsur-unsur KRI Satlinlamil 1 lainnya, tiba-tiba dikejutkan dengan bunyi ledakan dari ruang dapur yang begitu keras dan diikuti teriakan beberapa prajurit yang berada di sekitar lokasi ledakan. Terlihat dua juru masak KRI Banda Aceh-593 terlempar dari ruangan dan tergeletak dengan kondisi luka bakar yang cukup parah.
Tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas Dukungan Kesehatan operasi dukungan angkutan laut militer, segera melakukan penyelamatan dan pertolongan. Bersamaan dengan evakuasi korban, Tim penyelamatan kapal secara tanggap dan sigap langsung mengambil posisi yang tepat dan aman untuk memadamkan api yang berkobar. Dalam waktu singkat api berhasil dipadamkan sehingga tidak menimbulkan kerusakan lebih parah dan operasional KRI tidak terganggu.
Simulasi selanjutnya dikarenakan korban membutuhkan penanganan serius, maka tim medis merujuk korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut dan dievakuasi dengan menggunakan heli yang saat itu stand by di geladak heli guna mendukung kegiatan KRI Banda Aceh-953.
“Secara keseluruhan materi yang disampakan dalam latihan Evakuasi Medis Udara meliputi refreshing pengetahuan tentang evakuasi medis udara, pembuatan dan pengupasan berita taktis untuk formasi KRI dan Helikopter dan drill latihan untuk dihitung kecepatan personel dalam menangani evakuasi medis melalui udara,” ungkap Dansatlinlamil 1 Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma mengatakan bahwa kegiatan latihan Evakuasi Medis Udara berguna dalam mengantisipasi segala kejadian yang mungkin terjadi dalam setiap pelaksanaan operasi. Hal ini sejalan dengan perintah harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono agar prajurit meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan sistem senjata armada terpadu yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi.
“Latihan ini untuk menguji sejauh mana kesigapan dan kesiapan serta kerja sama antara tim medis, pilot dan kru heli serta tim PEK dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Panglima Kolinlamil.(MM-01).