


Mimbarmaritim.com (Teluk Palu)
Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Palu menyelenggarakan Pelatihan dan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dalam rangka pelaksanaan Skill Management Sistem pada kegiatan operasional di pelabuhan Teluk Palu, Sulawesi Tengah ,Selasa (26/9/2023).
Kepala KSOP Kelas II Teluk Palu Mursidi dalam sambutannya sekaligus buka acara mengatakan dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukannya sangat penting sebagai pelaku untuk tujuan pembangunan. Maka sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja, tentu sangat diperlukan pembangunan ketenagakerjaan melalui peningkatan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan. Peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
” Karena Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran memandatkan bahwa Indonesia harus mengembangkan sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif. Pendidikan harus menjadi landasan untuk reformasi dan hal ini merupakan pelaksanaan dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor.209 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,” sebut Mursidi.
Mursidi menuturkan proses kegiatan pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain yang lazimnya diangkut dengan transportasi laut akan berakhir di pelabuhan. Pelabuhan muat disebut sebagai titik awal pengangkutan dan pelabuhan tujuan sebagai titik akhir penerimaan barang. Peningkatan kelancaran kegiatan bongkar muat di pelabuhan maka perlu dilakukan pengadaan fasilitas pelabuhan atau peralatan mekanik bongkar muat yang kompleks. Untuk mendukung kelengkapan fasilitas pelabuhan tentu sangat dibutuhkan SDM yang mempunyai skill dan pengetahuan yang optimal dalam pengoperasian alat yang sesuai, aman dan efektif.



“TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) nantinya berperan sebagai pelaksana kegiatan bongkar muat pada pelabuhan yang memiliki dua pekerjaan yaitu sebagai pelaksana dan pengoperasian peralatan bongkar muat stevedoring dan crane menjadi salah satu peralatan mekanik yang sangat dibutuhkan dalam proses kelancaran dalam kegiatan bongkar muat, seperti crane kapal (boom) dan crane darat (short crane),”ujarnya.
Namun dalam praktiknya di lapangan, lanjut Mursidi, dalam pengoperasian crane yang dilaksanakan TKBM masih ada belum memiliki sertifikat. Sehingga produktivitas dari setiap tahapan operasi crane kurang optimal dan rendah. Diharapkan melalui pelatihan dan sertifikasi ini mampu membentuk TKBM yang berketrampilan dalam pengoperasian crane. Sehingga standar produktivitas operasional bongkar muat dapat tercapai dan siklus penanganan kapal serta muatan semakin meningkat.
Menurut dia, tujuan dari diadakannya Pelatihan dan Uji Kompetensi TKBM adalah untuk memberikan pengetahuan atau skill dalam bidang kegiatan bongkar muat di Pelabuhan, TKBM harus memiliki kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan
tidak dapat dipungkiri, tenaga kerja di bidang transportasi khususnya di pelabuhan harus sesuai dengan SKKNI.
“Oleh karena itu pelatihan dan uji kompetensi saat ini dilaksanakan bekerja sama dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Hal ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 298 tahun 2020,” katanya.
Selain itu, sambung Mursidi, bahwa pelaksanaan uji kompetensi ini juga sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan bidang Pelayaran dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 59 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa terkait dengan Angkutan di Perairan.



Ia mengungkapkan para petugas pelabuhan dan buruh di pelabuhan kini dituntut lebih profesional dan produktif. Dalam mendorong produktivitas bongkar muat dan kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan. Kecelakaan kerja yang kerap terjadi pada petugas pelabuhan dan TKBM dikarenakan kurangnya ketrampilan dalam menggunakan alat-alat keselamatan dan ketrampilan dalam bekerja. Sehingga pelatihan ketrampilan dan kemampuan para petugas pelabuhan dan TKBM harus dilakukan, ditinjau dari aspek kompetensi kerja sesuai standar SKKNI.
“Pelatihan dan Uji Kompetesi TKBM dalam Rangka Pelaksanaan Skill Management Sistem akan dilaksanakan di Pelabuhan Teluk Palu. Semoga penyelenggaraan Pelatihan dan Uji kompetensi ini dapat berjalan lancar, aman, selamat, tertib dan nyaman serta dapat memenuhi harapan kita semua,”pungkas Mursidi.
Turut hadir dalam kegiatan
Pelatihan Uji Kompetensi TKBM Di Pelabuhan Teluk Palu diantaranya Direktur Poltekpel Surabaya , Nara Sumber Pelatihan Dhari, Kepala Dinas Perhubungan Prov Sulteng, Kota Palu/Kabupaten Donggala, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Sulawesi Tenggara, Kota Palu/Kabupaten Donggala, Kepala Dinas Tenaga Kerja Prov Sulteng, Kota Palu/Kabupaten Donggala, DirPOLAIR Polda Sulawesi Tengah, Komandan TNI AL Palu, Kapolres Palu dan Kapolsek Pelabuhan Pantoloan, General Manager Pelindo Cabang Pantoloan dan GM Petikemas, para Ketua Assosiasi APBMI, INSA, APTRINDO, ALFI/ILFA, stakeholder dan instansi terkait lainya. (MM-01).