


Mimbarmaritim.com – Surabaya
PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) mengadakan kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) kepada para siswa – siswi di SD Al- Istiqomah, Surabaya Tanjung Perak Barat, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya – Jawa Timur, Rabu (26/10/2022).
Kegiatan sosialisasi PHBS ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan sejak dini kepada para siswa, sekaligus melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di bidang Kesehatan.
Saat pembukaan kegiatan sosialisasi ini diawal dengan mengajarkan nyanyian cuci tangan yang disertai dengan gerakan mencuci tangan yang benar kepada para siswa. Setelah para siswa mampu mengingat gerakan cuci tangan melalui lagu, selanjutnya siswa diajak untuk melakukan praktek cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar.
Sosialisasi ini disambut antusias para siswa yang diikuti 75 orang siswa dengan mengajarkan praktek cuci tangan dan gosok gigi yang dipandu oleh para dokter gigi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Direktur Utama PT Pelindo Daya Sejahtera Suroso Wahyu Prihartono dan karyawan PT PDS untuk membantu kelancaran sosialisasi PHBS,
“Pada kesempatan tersebut, kami juga menyediakan paket alat mandi dan kebersihan bagi seluruh peserta anak siswa-siswi SD Al-Istiqomah yang diseleksi untuk sasaran program TJSL PDS karena tempatnya terletak di pemukiman padat penduduk,” ujar Dirut PT PDS Suroso Wahyu Prihartono melalui keterangan persnya diterima redaksi Mimbar Maritim, Rabu (27/10/2022).
Suroso menjelaskan dengan tingginya jumlah penduduk, jarak antar rumah penduduk semakin sempit dan produksi sampah rumah tangga semakin tinggi. Kondisi ini seringkali tidak diimbangi dengan manajemen sampah dan kebersihan yang baik, sehingga masyarakat di wilayah ini sangat rentan terkena penyakit.
“Kami memilih untuk melakukan sosialisasi PHBS kepada anak-anak usia sekolah dengan bentuk tindakan preventif. Di lingkungan tersebut para orang tua murid umumnya bekerja sebagai pedagang asongan dan buruh kasar. Dengan waktu mereka tersita di luar rumah dan minimnya pemahaman terhadap kebersihan, maka anak-anak menjadi rentan terkena penyakit. Mau tidak mau, anak harus belajar menjaga kebersihannya sendiri,” tutur Suroso.
Lebih lanjut, Suroso mengungkapkan setelah merebaknya virus Covid-19, gerakan cuci tangan menjadi salah satu tindakan preventif yang siginifikan. Tidak hanya mencegah wabah Covid -19, budaya cuci tangan dan gosok gigi secara tepat tergolong investasi kesehatan yang murah dan berdampak besar pada lingkungan. Tentu dengan tangan yang bersih, makanan yang masuk tidak tercampur kuman dan bakteri. Kesehatan gigi yang baik juga akan berdampak besar dalam proses pencernaan dan penyerapan gizi anak.
“Kami mengharapkan para siswa melalui sosialisasi ini akan dapat menerapkan budaya cuci tangan dan gosok gigi yang benar, agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Kalau tidak sehat, ya tidak bisa sekolah, sebaliknya kalau tidak masuk sekolah, nanti bisa ketinggalan pelajaran. Jadi peningkatan mutu pendidikan sangat dipengaruhi kesehatan masyarakat,” pungkas Suroso.(Red-MM).