Sambut Harhubnas 2022, KSOP Kelas III Sunda Kelapa Gelar Coffee Morning Bersama Stakeholder

Mimbarmaritim.com – Sunda Kelapa

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Sunda Kelapa, jelang Harbubnas 2022 menyelenggarakan Coffee Morning dengan Instansi pemerintah dan stakeholder dilingkungan pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara Selasa (13/9/2022).

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa Chairul Awaluddin salam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh para undangan yang hadir dalam acara Coffee Morning yang dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa.

” Acara bulan ini dirangkai dalam menjelang peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2022 yang jatuh tanggal 17 September 2022, yang pelaksanaan akan dipusatkan di Kota Palembang Sumatera Selatan,” kata Chairul. 

Chairul mengatakan tujuan acara ini adalah mempererat silaturahmi terhadap seluruh instansi pemangku kepentingan di pelabuhan Sunda Kelapa bersama mitra (pengguna jasa) dan  stakeholder lainnya.

 ” Pelabuhan Sunda Kelapa ini merupakan pelabuhan tertua di Jakarta sejak tahun  tahun1527 hingga sekarang. Pelabuhan Sunda Kelapa melayani Terminal Khusus (Tersus), Terminal Untuk Kepentingan Khusus (TUKS) dan Pelayaran Rakyat serta Pelayaran Nasional. Pelabuhan Sunda Kelapa ke depan rencananya akan melayani kapal penumpang yang pindah dari Pelabuhan Tanjung Priok. Dimana Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sampai saat ini masih dalam proses pengajuan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.

” Kami mengharapkan kepada seluruh stakeholder yang ada di pelabuhan Sunda Kelapa agar bersama – sama mendukung dan menjaga kemajuan pelabuhan Sunda Kelapa kedepan sesuai dengan konsep pemerintah heritage,” katanya.

Sebelum acara diskusi dimulai, Coffee Morning tersebut diawali dengan paparan terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kantor KSOP Kelas III Sunda Kelapa dari masing – masing Kepala Seksi sebagai narasumber yang dipandu moderator Kasubag TU KSOP Kelas III Sunda Kelapa Defi diantaranya Kepala Seksi Status hukum dan Sertifikasi Kapal (SHSK) Sumartono, Kepala Seksi Keselamatan Pelayaran Penjagaan dan Patroli ( P3) Sugeng dan Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Lala) Ilham Akbar. Yang dilanjutkan sesi tanya jawab terkait pelayanan dan operasional pelabuhan Sunda Kelapa.

Pada kesempatan yang sama Leon Muhamad mantan Dirjen Perhubungan Laut turut hadir dalam acara Coffee Morning tersebut mengatakan dirinya mengharapkan banyak perhatian pemerintah terkait kepentingan masyarakat (mitra kerja) apakah itu terhadap pelayanan maupun kepada para pemilik barang di pelabuhan.

Menurut Leon, dalam kondisi sekarang ini, mau tidak mau pemerintah harus membantu bagaimana kelancaran kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Keniscayaan bagi pemerintah untuk alat bongkar muat (mekanis) di pelabuhan. 

” Kita sangat perihatin pelabuhan Sunda Kelapa masih sebagian masih ditemukan memakai tenaga manusia, tentu kondisi seperti ini perlu inovasi – inovasi baru yang bisa menggantikan tenaga manusia menjadi mekanis,” ujarnya.

Hal lain barangkali, lanjut Leon, adalah karena terbatasnya sarana pendukung di pelabuhan Sunda Kelapa mau tidak mau pengembangannya untuk kiri – kanan sudah penuh. Sehingga pengembangan kedepan agar disegerakan oleh pemerintah seperti konsep heritage oleh pemerintah daerah, BUMN ( PT Pelindo (Persero).

” Sangat perlu kerja bersama – sama untuk mewujudkan konsep heritage tersebut. Saya disisa umur yang ada ini, mudah mudahan masih bisa melihat kemajuan pelabuhan Sunda Kelapa kedepan,” kata Leon.

Ia mengungkapkan pelabuhan Sunda Kelapa sebetulnya heritage ada posisinya di daerah belakang pelabuhan maksudnya kota tua, pelabuhan sebagai pintu gerbang. Jadi zonanya heritage pelabuhan Sunda Kelapa tempat sandar kapal tradisional seperti dulu jangan sampai hilang artinya jangan terlindas oleh jaman. Karena sudah ada said back komitmen untuk mendukung pelabuhan Sunda Kelapa menjadi heritage. 

Leon mengakui jika dilihat pada saat dirinya menjabat sebagai Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Tahun 2002 – 2004, pelabuhan Sunda Kelapa, jika dibandingkan sekarang pelabuhan Sunda Kelapa mengalami kemunduran artinya mundurnya akibat keterbatasan lahan, kegiatan semakin bertambah jadi kelihatannya berkurang.

Lebih jauh, Leon menjelaskan dari sisi regulator sekarang dengan kemajuan teknologi komunikasi terutama memudahkan mereka untuk bisa mengantisipasi dalam membuat suatu aturan. Kalau kita perhatikan mungkin setiap bulan banyak aturan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan begitu juga kebijakan – kebijakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terkait perkembangan pelabuhan.

Sebagai contoh katanya, dengan adanya sekarang sistem digitalisasi aplikasi Inaportnet. Itu kan kalau jamannya saya dulu masih pakai format atau manual pelayanan untuk mengisi nama kapal, kedatangan kapal, muatan.

” Kalau sekarang sudah canggih seluruh pelayanan kapal sudah melalui online, regulator, operator dan para pengguna jasa sudah menyiapkan sandar di dermaga mana, kedalam berapa dan tenaga kerjanya sudah dapat disiapkan serta operasional cepat sekali dengan kemajuan teknologi digitalisasi sekarang,”pungkas Leon.

Turut hadir dalam acara Coffee Morning tersebut diantaranya Leon Muhamad mantan Dirjen Perhubungan Laut dan juga mantan Administrator Pelabuhan (Adpel) tahun 2002 – 2004, General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa Kurnia Jaya, Wakapolsek Sunda Kelapa AKP Ikrom, Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa INSA, APBMI, TKBM, Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP),  dan stakeholder lainnya di lingkungan Pelabuhan Sunda Kelapa. (MM-01).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s