
Mimbar Maritim – Surabaya
Dalam rangka penataan ekosistem logistik secara nasional dengan tujuan efisiensi biaya logistik. Untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) bersama dengan Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Direktorat Jendral Perhubungan Laut sepakat mewujudkan sinergi.
Kesepakatan ini, di sampaikan dalam acara seminar daring atau webinar dengan tema membangun sistem logistik domestik dan internasional antar pelaku bisnis logistik sektor pemerintah dan sektor swasta.
Seminar daring dihadiri langsung oleh Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Direktur Lala Ditjen Hubla Capt. Wisnu Handoko, Direktur Operasi dan Komersial PT.Pelindo III (Persero) Putut Sri Muljanto dan Direktur Efisiensi Proses Bisnis LNSW Hermiyana, SE,M.Si, Sabtu (04/07/2020).
Dalam webinar tersebut disampaikan jika salah satu upaya penataan ekosistem logistik nasional diantaranya adalah dengan penerapan Single Submission dan Join Inspection. Yang saat ini telah diterapkan di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dan selanjutnya dalam waktu yang tidak lama akan segera diterapkan di Terminal Teluk Lamong (TTL) dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di Tanjung Perak Surabaya.
Sementara itu, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi menyampaikan, program Single Submission dan Join Inspection yang sudah berjalan menjadi sebuah lompatan terobosan. Dalam upaya menekan waktu dan biaya logistik, dirinya pun meminta kedepan inovasi tersebut tidak hanya berlaku pada produk impor melainkan juga ekspor.
“Yang sudah berjalan di alur impor barang ini akan terus kita kembangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk barang ekspor. Karena hal ini merupakan solusi realistis dalam menekan biaya logistik,”ungkap Heru Pambudi dalam seminar.
Sejalan dengan pernyataan Dirjen Bea Cukai, Direktur Lala Ditjen Pergubungan Laut Capt.Wisnu Handoko mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan aplikasi bernama InaPortnet yang telah digunakan di lebih dari 30 pelabuhan di Indonesia.Sehingga aktivitas pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara realtime dan akurat.
“Kami sendiri telah mengoperasikan program InaPortnet yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan rencana efisiensi biaya logistik karena dari aplikasi tersebut, pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara real time,”jelas Capt. Wisnu Handoko.
Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo III (Persero) Putut Sri Muljanto pada kesempatan yang sama menyampaikan jika pihaknya telah berhasil menerapkan joint inspection di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS).
Ia mengatakan atas penerapan join inspectioan di TPKS ini, pihaknya berhasil menekan biaya logistik di pelabuhan sebanyak 38% dan apabila status petikemas flag joint inspection di SSm sudah terbit sebelum bongkar di pelabuhan maka efisiensi biaya logistik di pelabuhan mencapai 49%.
“Kami sudah mengkalkulasi kemungkinan efisiensi tersebut secara cermat dan jika ini sudah bisa di lakukan di sebagian besar pelabuhan khususnya Pelindo III efisiensinya akan cukup besar. Saat ini, kami sudah menerapkan teknologi single platform dalam hal pelayanan logistik, jadi kami sangat siap jika akan diterapkan secara menyeluruh di lingkungan Pelindo III ,”pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres No. 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas) pada 16 Juni 2020. Inpres tersebut bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.(Ody-01).