Peluang IPC TPK Palembang Layani Komoditi Karet Terbuka Lebar

Mimbarmaritim.com (Palembang)

Peluang meningkatnya through put komoditi Karet yang melalui IPC Terminal Peti Kemas (TPK) Palembang terbuka cukup lebar. Di bulan Maret saja, tercatat sebanyak 1.994 Boks dan angka tersebut dapat dijadikan acuan bahwa pelayanan muat untuk ekspor komoditi Karet di IPC TPK area Palembang diprediksi meningkat sepanjang tahun 2025.

Peluang itu diperkuat pernyataan dari Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan yang baru-baru ini menyebutkan, potensi perdagangan komoditi Karet dari provinsi Sumatera Selatan dapat mengekspor sebesar 800 ribu ton karet di tahun 2025.

Hal senada diungkapkan Kepala Cabang PT Jayabersama Makmur Line, R Agustinus LB kepada Mimbar Maritim di kota Palembang, Selasa (6/5/2025) kemarin, bahwa diprediksi perdagangan komoditi Karet dari Provinsi Sumatera Selatan bakal meningkat 80% pada tahun 2025, karena permintaan dunia sedang tinggi seperti ke negara China termasuk beberapa negara di Eropa.

“Komoditi Karet banyak datang dari daerah Jambi, Bangka, Lampung juga dari daerah Sumatera Selatan sendiri,” terang Agus.

Sementara Manager Area IPC TPK Palembang, Agustian Candra menjelaskan, pihaknya sebagai fasilitator sudah mempersiapkan dan menekankan kesiapan infrastruktur dan dukungan ekspor

Menurut dia dengan adanya lonjakan potensi ekspor karet dari Sumatera Selatan adalah sinyal kuat bahwa IPC TPK Palembang harus terus memperkuat perannya sebagai pintu keluar komoditas strategis nasional.

“Kami tentu akan terus siap mengakomodasi pertumbuhan tersebut dengan pelayanan yang semakin cepat, aman, dan efisien” ungkapnya.

Agustin Chandra menambahkan dengan melihat tren peningkatan ekspor karet, optimis through put di IPC TPK Palembang akan terus bertumbuh. Hal ini momentum yang baik untuk berkontribusi lebih besar dalam rantai pasok ekspor nasional.

“IPC TPK Palembang berkomitmen untuk terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan kebutuhan pelanggan, termasuk dalam hal fleksibilitas layanan, efektivitas operasional, dan penerapan sistem digital untuk meningkatkan transparansi dan kecepatan layanan,” pungkasnya. (Red-MM).