
Mimbarmaritim.com (Tanjung Priok)
Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok dengan gerak cepat mengerahkan personil KSOP Utama Tanjung Priok dan stakeholder terkait untuk menyelamatkan kapal MT. SP5BSI yang sedang larat akibat cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi di musim penghujan khususnya di wilayah pelabuhan Tanjung Priok.
Dimana awalnya kapal MT.SP5BSI telah berlabuh jangkar di wilayah Bouy Timur Pelabuhan Tanjung Priok, namun akibat cuaca ekstrem sehingga kapal tersebut terdorong arus hingga ke area Breakwater Bouy Timur, Kamis pagi (6/2/2025).
Atas kejadian tersebut Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku, mengatakan pihaknya segera melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengamankan dari sisi aspek keselamatan pelayaran dan segera melakukan operasi penyelamatan serta evakuasi crew kapal tersebut.
Takwin menjelaskan saat melakukan operasi penyelamatan kapal tersebut, pihaknya mengerahkan dua kapal milik KSOP Utama Tanjung Priok yakni KN 356 dan RIB.01 dan juga didukung tim gabungan yang terdiri dari PT Pelindo Regional 2 Cabang Tanjung Priok, Kepanduan, Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, Polairud, Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Jakarta.
Operasi penyelamatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan KSOP Utama Tanjung Priok, Agus Harijanto, dan Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 18 orang anak buah kapal (ABK), termasuk nakhoda, dari kapal yang larat tersebut. Saat evakuasi dilakukan dengan aman, dan seluruh awak kapal dipindahkan ke dermaga Utara Kepanduan Pelabuhan Tanjung Priok.
Takwin mengungkapkan setelah dievakuasi dan para ABK tiba di darat, seluruh ABK menjalani pemeriksaan kesehatan oleh BBKK Jakarta. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh ABK, termasuk nakhoda, dalam kondisi sehat dan lengkap.
“Namun setelah para ABK, dinyatakan kondisinya sehat, para awak kapal tersebut pun diserahkan kepada pemilik kapal dengan syarat bahwa mereka harus disediakan tempat istirahat yang layak serta mendapatkan kompensasi atas biaya operasional selama berada di tempat sementara,” jelas Takwin.
Takwim menambahkan keberhasilan operasi penyelamatan tersebut menunjukkan pentingnya sinergi antara berbagai instansi dalam menghadapi keadaan darurat di perairan Pelabuhan Tanjung Priok. “Kolaborasi, sinergitas dan kerjasama yang solid ini adalah merupakan kunci utama dalam memastikan keselamatan pelayaran dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat di laut,” tegas Takwin.(MM-01).