Pasca Merger Pelindo Wujudkan Efisiensi dan Optimalisasi Senilai Rp1,3,-Triliun 

Mimbarmaritim.com (Jakarta)

Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menggelar acara Media Gathering Sinergi Pelindo Pasca Merger dengan menghadirkan awak media dari 3 (tiga) Forum Wartawan diantaranya, Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami), Forum Wartawan Perhubungan ( Forwahub) dan Forum Wartawan BUMN, bertempat di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis(12/4/2023).

Hadir dalam Media Gathering Pelindo Pasca Merger ini diantaranya Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arif Suhartono, Wakil Direktur Utama Hambra, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Mega Satria, Direktur Investasi Boy Robyanto, Direktur Pengelola Putut Sri Muljanto.

Sedangkan Direktur Subholding : Dirut PT Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) M.Adji, Dirut Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) Yon Irawan, Dirut Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhoedha, Dirut Subholding Pelindo Jasa Maritim diwakili Direktur Tehnik Arief Prabowo.

Direktur Anak Perusahaan Pelindo diantaranya: Dirut IPC TPK Guna Mulyana, Dirut PTP Nonpetikemas Rino Wisnu Putro, Dirut JICT Ade Hartono, Dirut PT Jasa Armada Indonesia (Tbk) Shanti Puruhita, PT Dirut Multi Terminal Indonesia (MTI) Ruri Indrasari Rachmaputri, General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, General Manager KSO TPK Koja Indra Hidayat Sani.

Arif Suhartono dalam paparannya menyampaikan tahun 2022 menjadi tahun perdana pasca merger PT Pelindo (Persero) / dengan keberhasilan perseroan mencatatkan efisiensi dan optimalisasi sebesar Rp.1,3,- triliun. Sebagian besar capaian ini hasil dari konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial Pelindo, meliputi optimalisasi pembiayaan, relokasi aset, dan implementasi pengadaan bersama, yang mewujudkan kapasitas finansial yang lebih kuat sekaligus optimalisasi aset yang terintegrasi.

Menurut Arif, bahwa capaian efisiensi ini merupakan cerminan manfaat dari merger Pelindo diperoleh melalui sinergi antar entitas Pelindo Group sehingga pengelolaan segenap sumber daya perusahaan dapat dilakukan secara lebih efisien dan memberikan kontribusi pendapatan bagi negara.

Arif menjelaskan pengelolaan yang tersentralisasi, Pelindo kini memiliki kendali strategis yang lebih baik. Hal ini untuk memudahkan melakukan transformasi layanan operasi end-to-end seperti menciptakan standarisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan. Saat ini ada beberapa sistem yang distandarisasi seperti TOS Nusantara untuk layanan peti kemas, NPK TOS untuk layanan non peti kemas dan phinisi untuk layanan kapal.

Lebih lanjut, Arif menyebutkan melalui transformasi layanan akan tmendatangkan benefit untuk berbagai pihak. Misalnya, Untuk Pelindo sendiri akan terjadi peningkatan efisiensi biaya operasional, potensi penambahan trafik, peningkatan kompetensi dan knowledge. 

Sedangkan bagi pelanggan, dengan adanya pengurangan port stay dan cargo stay. Hal ini tentu dapat membantu penghematan biaya sewa dan operasional kapal  perusahaan shipping line yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap penurunan biaya logistik dan mendukung konektivitas Maritim.

” Salah satu hasil nyata merger Pelindo di bidang operasional adalah adanya peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan. Dimana peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay (waktu sandar kapal di pelabuhan) yang diukur dengan jumlah hari,” bebernya.

Arif mencontohkan di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam hingga 60 boks per kapal per jam dalam kondisi optimum. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari.

Dia juga menyebutkan peningkatan kinerja seperti yang terjadi di TPK Makassar dan Terminal Makassar New Port, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua menjadi satu hari. Peningkatan kinerja terbaik ada di Terminal Peti Kemas pelabuhan Ambon, dimana kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 34 boks dalam kondisi optimum. Hal ini berdampak terhadap jumlah waktu sandar kapal dapat terpangkas menjadi dua  atau satu hari.

Lebih jauh, Arif menerangkan bahwa secara keseluruhan peningkatan produktivitas operasional mulai tercermin pada kinerja perseroan tahun 2022, arus peti kemas tercatat sebesar 17,2 juta TEUs atau naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk arus barang mencapai 160 juta ton dengan kenaikan sebesar 9%, arus kapal mencapai 1,2 miliar GT meningkat 1%, dan arus penumpang menembus 15 juta orang dengan kenaikan 86% dibandingkan periode yang sama.

Selain itu, kata Arif menambahkan pasca merger Pelindo tidak hanya berfokus pada pengoperasian pelabuhan, namun juga mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya melalui integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri. 

Sehingga menciptakan biaya logistik yang lebih efisien. Milestone yang telah dicapai yaitu penyelesaian pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang dibangun. Untuk meningkatkan konektivitas pelabuhan Tanjung Priok dan Area hinterland atau kawasan industri di Timur Jakarta. Langkah ini diharapkan akan mengurangi risiko kongesti di jalan eksisting, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih efisien.

“Kami akan melanjutkan program pasca merger untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat terutama bagi Indonesia. Untuk tahun 2023, kami memiliki beberapa fokus utama salah satunya melanjutkan transformasi pelabuhan melalui kegiatan standarisasi dan sistemisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” tukas Arif.

Sedangkan fokus lain, pungkas Arif mengakhiri paparannya, perusahaan pada tahun 2023 akan melakukan ekspansi bisnis melalui strategic partnership dengan global market leaders, penataan bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan kompetensi masing-masing unit bisnis, dan penyelesaian proyek strategis. Untuk mendukung pembangunan nasional seperti Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Kawasan Pendukung Pelabuhan Kijing, Makassar New Port, dan New Priok Eastern Access. (Red-MM)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s