Mimbarmaritim.com (Jakarta)

Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama (OP) Tanjung Priok melakukan sinergi dan kolaborasi dengan wartawan pelabuhan yang tergabung di Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami) yang bertajuk Publik Expose Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, bertempat di Hotel Swiss Bellin Kemayoran, Jakarta, hari ini Rabu (5/4/2023).

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama (Ka OP) Tanjung Priok, Ir. Subagiyo M.T. didampingi seluruh pejabat struktural Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok diantaranya Kabag Tata Usaha Dra.Inayatur Robbany, M.Si, M.M.Tr, Kabag Perencanaan dan Pembangunan Adriawan SM Simanungkalit, S.T., M.M.Tr, Kabid Lalulintas Angkutan Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Rudi Abisena, S.T., M.T., Kasi Desain dan Pembangunan Darwin Purba, S.T., M.Si, Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut Moedji Widodo, S.T., M.T., Kasi Rencana dan Program Agustina Prasetyaningsih, S.T., M.M., Kasubag Keuangan Everina Herawati, S.E., MBA, Kasi Analisa, Evaluasi dan Tarif Amin Nurjannah, S.Si, M.Sc, Kasi Bimbingan Usaha dan Jasa Kepelabuhanan Arif Maulana Hasan S.Sos, Kasubag Hukum dan Humas Gita Andreswari, S.E,M.Ak, Kasubag Kepegawaian dan Umum Fian Hermanto, S.E., Kasi Fasilitas dan Pengawasan Operasional Pelabuhan Lister Martupa Gurning, S.ST., M.M.Tr dan para awak media yang hadir pada kesempatan itu.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Subagyo dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya acara Publik Expose ini. Maksud kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Public Expose di Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, dan melalui kegiatan ini dapat dimanfaatkan pula sebagai sarana silaturahmi, pertukaran informasi serta berbagi pengetahuan dan menyamakan persepsi dalam memberikan informasi terkait pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan tujuan kegiatan ini, katanya adalah agar Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dapat bersinergi, kolaborasi, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan rekan media yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok khususnya Forwami.

“Kami mengapresiasi penyelenggaraan acara seperti ini dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir. Di samping itu, kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengenal teman-teman media wartawan khususnya yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Perkembangan layanan perlu dipublikasikan atau disebarluaskan agar bisa secepat mungkin diketahui pengguna jasa dan masyarakat. Dalam menyebarluaskan kebijakan, program dan kegiatan, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Ditjen Perhubungan Laut, maupun Kementerian Perhubungan, telah memanfaatkan beberapa platform media,” ujar Subagyo.

Subagyo pada kesempatan itu memaparkan beberapa point yang akan kami sampaikan yaitu mengenai National Logistic Ecosystem (NLE), Indonesia National Single Window (INSW), Limbah, Tarif Kepelabuhan, dan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2023.

Lebih lanjut Subagiyo mengatakan pihaknya telah melakukan langkah perubahan yaitu 2018 terbit Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut, 2019 terbit Peraturan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang berisi SOP pengelolaan limbah di Pelabuhan Tanjung Priok, hingga 2022 OP Utama Tanjung Priok telah melaksanakan Komitmen Bersama tentang rencana investigasi terpadu berbasis digitalisasi dan berwawasan lingkungan. Pada tahun ini (2023) OP tengah melakukan inovasi dengan menerapkan sistem monitoring pengendalian limbah B3 operasional pelabuhan atau darat.

“Sementara, untuk Tarif di Pelabuhan Tanjung Priok, Kami mengacu pada Peraturan Menteri (PM) nomor 72 Tahun 2017 tentang jenis tarif kegiatan pengusahaan di pelabuhan. Ada 2 jenis tarif yaitu jenis tarif pelayanan jasa kepelabuhanan dan jenis tarif pelayanan jasa terkait dengan kepelabuhanan,” ujar mantan Direktur Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Dia menyebutkan mengenai penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), kami telah melakukan beberapa inovasi layanan di antaranya Inaportnet, Single SubMission (SSm) Pengangkut dan Single Billing, Sistem Monitoring (SIMON) TKBM, Single Truck Identification Data (STID) dan Driver Identification Data (DID), serta Terminal Booking System (TBS).

“Pada saat ini melalui Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan sedang dilakukan proses integrasi beberapa layanan antar Instansi Pemerintah di Pelabuhan Tanjung Priok. Proses integrasi ini dikoordinasikan oleh LNSW dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Melalui SSm Pengangkut, dilakukan integrasi layanan kedatangan kapal yang meliputi layanan Kantor Otoritas Pelabuhan, layanan Kantor Kesyahbandaran, layanan Kantor Bea Cukai, layanan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan layanan Imigrasi. Posisi saat ini adalah tahap piloting untuk 1 (satu) siklus dan single billing,” jelas Subagiyo.

“Terakhir, terkait Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 / 1444 Hijriyah, kami telah melakukan persiapan dengan mengadakan rapat persiapan dengan Instansi Pemerintah dan Stakeholders terkait di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Kami juga membuka Posko Angkutan Lebaran Tahun 2023 mulai tanggal 07 April 2023 sampai dengan 08 Mei 2023. Kami memprediksi jumlah penumpang pada tahun 2023 akan mengalami kenaikan 130% dari jumlah pemudik pada 2022,” lanjut Subagyo.

“Dalam Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 ini kami menyediakan 14 armada kapal laut dengan total kapasitas 16.594 orang. Armada tersebut terdiri dari 9 kapal dari PT Pelni dan 5 kapal dari perusahaan pelayaran swasta. Direncanakan kami mengadakan Apel Gelar Pasukan yang akan dilaksanakan pada besok Kamis (6/4/2023) di Terminal Penumpang Nusantara Pura,” ungkap Subagiyo.

“Kami berharap rekan media dapat memberikan masukan yang mungkin diketahui kami sebagai regulator. Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan awak media semuanya yang selama ini telah menginformasikan dan mempublikasikan segala sesuatu terkait informasi Pelabuhan Tanjung Priok khususnya informasi pelayanan kepelabuhanan,” pungkas Subagyo.

Usai paparan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Subagyo dilanjutkan sesi tanya jawab. Pada kesempatan itu Mimbar Maritim pertanyakan operasional Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok terkait upaya penanganan barang kiriman melalui kapal Pelni dari Jakarta dengan tujuan ke seluruh wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian Timur. Penanganan barang barang-barang kiriman masih belum optimal di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok.

Pada saat Kapal Pelni embarkasi masih banyak barang kiriman yang langsung melalui terminal penumpang tanpa melalui tempat transit yang sudah disediakan pihak PT Pelni. Sehingga mengakibatkan kesan terminal penumpang kurang tertata dan tidak nyaman bagi para penumpang yang ingin embarkasi. Disisi lain Pelabuhan Tanjung Priok adalah barometer Pelabuhan Nasional.

Pada hal menurut informasi yang diterima Mimbar Maritim dari pihak PT Pelni telah menyiapkan gudang penumpukan barang – barang kiriman untuk dapat dikirim melalui gudang kargo sebelum dimuat ke kapal.

Seharusnya terminal penumpang di seluruh pelabuhan di Indonesia dapat dilakukan pemisahan antara terminal penumpang dan terminal kargo seperti di bandara. Sehingga pemuatan dan embarkasi penumpang berjalan lancar dan membuat nyaman para penumpang.

Subagyo pada kesempatan itu langsung menjawab terkait dengan operasional Terminal Penumpang Tanjung Priok selama ini telah berjalan dengan baik dilakukan oleh Bapak Wisnu Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok sebelumnya.

” Kedepan akan kita tata kembali agar lebih baik lagi dan evaluasi serta akan dibuatkan Standar Operasi Prosedur (SOP) karena jika dibuatkan regulasi atau peraturan kepala kantor dan SK Dirjen tentu masih ada masa transisi. Karena kalau pun dilakukan mandatori langsung pasti gak bisa juga. Tetapi apapun itu harus diatur dengan regulasi, konsepnya sudah hampir finalisasi,” katanya.(Red-MM).