Mimbarmaritim.com – Padang

BPSDM Kementerian Perhubungan dibawah kemimpinan Djoko Sasono melalui Lembaga Pendidikan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Padang Sumatera Barat yang di Komandani Capt Wisnu Risianto, M.M, melaksanakan kegiatan Pembekalan Leadership.

Kegiatan  Pembekalan Leadership untuk Taruna/Taruni Poltekpel Sumatera Barat diikuti peserta sebanyak 240 siswa Angkatan VI dan para Pengasuh dari Lembaga Poltekpel dilaksanakan dari tanggal 9 sampai dengan 10 Desember 2022 di Nagaria Sariak Sungaipua  Kabupaten Agam – Padang – Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam kegiatan tersebut turut hadir tokoh Adat masyarakat selaku masyarakat Nagaria Sariak Sungaipua Wabil khusus Niniak Mamak Nagaria Sariak dari suku Sikumbang diantaranya : E.H.Datuak Rangkayo Basa, E.Datuak Bandaro Gadang, E.Datuak Malintang Basa, Wali Nagari Sariak, Kerapatan Adat Nagari Sariak dan Pengurus Badan Musyawarah Nagari serta Pemuda Parik Pagar Nagari.

Tokoh Adat masyarakat Minang menyambut baik dan gembira atas kegiatan yang dilaksanakan Poltekpel Sumbar ke Parak Angah Camping Ground Nagari Sariak Sungaipua Bukittinggi Sumatra Barat.

Drs. Junaidi Datuk Bandaro Gadang mewakili Tokoh Adat mengatakan melalui kegiatan Pembekalan Leadership diharapkan kedepannya nanti bisa memberikan manfaat edukasi dan potensi wisata Gunung Marapi guna membentuk karakter Taruna/ Taruni yang tangguh bila terjun ke dunia Pelayaran.

“Besar harapan kami selaku tokoh Adat di Nagari Sariak dan wali Nagari Sariak agar poltekpel Sumbar bisa membantu para pemuda Minang di Nagari Sariak tertarik menjadi pelaut serta para dosen dapat memberi pemahaman pemuda menjadi pelaut,” kata Junaidi.

Dikatakannya, melalui kegiatan ini, sehingga minat bekerja di bidang pelayaran menjadi besar dan novasi serta kreativitas dari Capt Wisnu Risianto selaku pimpinan Poltekpel Sumbar dengan menggabungkan edukasi kepemimpinan dengan pola adat istiadat di ranah Minang dengan semboyan ” BAJANJANG NAIK BATANGGO TURUN.”

” Karena semboyan ini adalah merupakan falsafah yang sudah lama ada dan berkembang di ranah Minang dalam sistim kepemimpinan para Ninik Mamak dalam kaum persukuan untuk melindungi anak kamanakan di Minangkabau,” pungkasnya.(Red-MM)