
Mimbarmaritim.com – Tanjung Priok
Sehubungan dengan insiden munculnya asap di kapal penumpang milik PT PELNI (Persero) KM Cermai saat berlabuh jangkar pada Zona A pada posisi labuh 06°03.030 ” S 106 °.53.332 ” E, di Pelabuhan Tanjung Priok hari ini, Kamis (28/7/2022).
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Opik Taupik menginformasikan melalui keterangan persnya diterima Mimbar Maritim hari ini, Kamis (28/7/2022) menyampaikan asap berhasil dikendalikan berkat penanganan cepat dari ABK KM Ciremai dan bantuan berbagai pihak di pelabuhan Tanjung Priok.
Opik Taupik mengatakan saat ini otoritas terkait sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab munculnya asap di KM Ciremai.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak : Kementerian Perhubungan, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, TNI AL, Polri Kementerian Kelautan dan Perikanan, cepat membantu kami, mengendalikan situasi. Alhamdulillah sumber asap sudah berhasil kami tangani dan saat ini kami fokus melakukan pemeriksaan terkait penyebab munculnya asap di KM Ciremai. Dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa dan situasi sudah sepenuhnya aman terkendali,” tutur Opik Taupik.
Dia menjelaskan, bahwa saat asap muncul, KM Ciremai dalam posisi sedang labuh jangkar berjarak 3,2 NM (nautical mile) dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kapal hanya diisi oleh kru kapal dan tidak mengangkut penumpang karena dalam posisi menunggu jadwal pelayaran.
Opik Taupik menyebutkan saat ini dalam proses penanganan sumber asap, ABK KM Ciremai dibantu oleh armada Kementerian Perhubungan, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Lantamal dan Kolinlamil Tanjung Priok, Polairud dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kementerian KKP serta tugboat milik Pelindo Regional 2 Tanjung Priok.
“KM Ciremai merupakan kapal penumpang berkapasitas 2000 orang yang melayari rute Tg. Priok – Surabaya – Makassar – BauBau – Sorong – Manokwari – Biak – Jayapura – Biak – Manokwari – Sorong – Namlea – BauBau – Makassar – Surabaya – Tanjung Priok,”tuturnya.
Ditambahkan, KM Ciremai maupun seluruh armada kapal PT PELNI dilengkapi dengan alat keselamatan yang sesuai dengan standar internasional (SOLAS) dan ABK yang terlatih dalam menghadapi situasi darurat. PT PELNI juga memiliki Management Response Team (MRT) yang bertugas sebagai komando penanganan cepat saat terjadi insiden di atas kapal.
“PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas,” lanjut Opik Toupik.
Dia menuturkan, bahwa selain angkutan penumpang, PT PELNI juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) di mana Kapal Perintis menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas. PT PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede.
“Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PT PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta satu trayek khusus untuk angkutan ternak,”pungkas Opik Toupik.
Sementara, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Dr. Capt. Wisnu Handoko M.Si ketika dikonfirmasi Mimbar Maritim menjelaskan pihaknya mendapat laporan awal dari Kantor Pelni Cabang Priok tentang kejadian kebakaran pada hari ini, Kamis, (28 /7/2022).
Capt Wisnu menjelaskan pada pukul lebih kurang 11.00 WIB, KM. Ciremai terbakar di tempat berlabuh jangkar pada Zona A di posisi labuh 06°03.030 ” S 106 °.53.332 ” E . Kejadian kebakaran menurut crew KM CERMAI yang di sampaikan ke VTS pukul 10.30 WIB KM. Ceremai baru turun dari Docking dan tidak membawa penumpang
“Pukul 14.00 WIB, kondisi api sudah bisa dipaparkan atau dipadamkan oleh gabungan tugboat (TB) yang dikerahkan oleh Pelindo Regional 2 Tanjung Priok dibantu Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok, KRI dari Lantamal, Info ini kami peroleh dari Kantor Syahbandar. Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mengirimkan TB.JAYAKARTA III, TB.ABIMANYU I , untuk membantu pemadaman,” pungkas Capt Wisnu.(MM-01).