Mimbarmaritim.com (Surabaya)

Kinerja bongkar muat PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) mengawali periode triwulan pertama tahun 2025, berhasil membukukan kinerja positif trend naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Tahun 2024). Dimana BJTI pencapaian kinerja BSH (Box/Ship/Hour) pada Triwulan I tahun 2025 yaitu sebesar 24,62.tercapai 18% naik jika dibandingkan dengan Triwulan I tahun 2024 sebesar 20,94.

Direktur Operasi dan Teknik PT BJTI Noor Budiwan menjelaskan peningkatan kinerja operasional bongkar muat petikemas domestik pada Triwulan I tahun 2025 merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus, secara berkala (periodik). Hal ini tidak terlepas dari koordinasi dan dukungan dari para pengguna jasa PT BJTI yang secara aktif memberikan laporan jika ada kendala dilapangan baik secara teknis maupun operasional kegiatannya 24/7.

Menurut dia, bahwa angka peningkatan kinerja tersebut mencerminkan upaya perbaikan kinerja yang tetap tumbuh di tengah berbagai tantangan operasional dalam ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional dan isu ekonomi secara global yang diperkirakan tetap tumbuh positif. Hal ini juga merupakan wujud eksistensi, konsistensi dan efisiensi PT BJTI dalam menjalankan layanan bongkar muat petikemas domestik di Terminal Berlian.

“Kinerja ini juga diharapkan dapat menjadi landasan positif untuk mendorong peningkatan kinerja pada periode triwulan-triwulan berikutnya, sehingga dapat tercapai target sesuai RKAP 2025,” ujar Noor Budiwan melalui keterangan resmi diterima redaksi Mimbar Maritim, Senin (21/4/2024).

Noor Budiwan menambahkan pihaknya sangat apresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pihak terkait baik dari pengguna jasa, pemangku kepentingan juga internal perusahaan, sarana, prasarana dan peran aktif semua tim operasional untuk menjadi lebih baik, lebih lancar, lebih cepat.

“Kami juga tak lupa bahwa selalu mengedepankan aspek keselamatan kerja menjadi skala prioritas utama operasional BJTI. Sehingga selain memberikan efek positif bagi pengguna jasa, pertumbuhan ekonomi, keberlangsungan bisnis perusahaan dan capaian zero accident,” pungkas Noor Budiwan. (Red-MM).