




Mimbarmaritim.com (Tanjung Priok)
PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpm Petikemas), melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan peningkatan kompetensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pelabuhan Tanjung Priok. Kegiatan ini diikuti 60 orang peserta, termasuk Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), petugas kebersihan, dan security, yang juga menerima Alat Pelindung Diri (APD).
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Nusantara Gedung PTP Non Petikemas dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja dan stakeholder akan pentingnya penerapan prosedur K3, serta kemampuan mereka dalam mengidentifikasi dan menangani bahaya kerja. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional tahun 2025, Senin (11/2/2025) lalu.
Turut hadir dalam kegiatan ini dari berbagai pihak, diantaranya Kasie Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Lala) KSOP Utama Tanjung Priok Widodo, narasumber eksternal dari Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda Gumilang Mohamad Yani, perwakilan HSSE Pelindo Regional Head II Frida Ervina, Senior Manager (SM) Operasi PTP Non Petikemas Panji Bharata, Asisyen Senior Manger (ASM) Komunikasi Perusahaan & CSR PTP Non Petikemas Liestya Ary Anggraini, ASM HSSE PTP Nonpetikemas M. Paksi, dan para peserta pelatihan.
Kasie Lala KSOP Utama Tanjung Priok, Widodo, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk terus meningkatkan kepedulian para pekerja di area Pelabuhan terhadap budaya K3 dan meningkatkan kompetensi mereka dalam mengikuti prosedur keselamatan di setiap kegiatan.
Perwakilan HSSE Pelindo Regional Head II, Frida Ervina Sitorus menambahkan bahwa para TKBM, Petugas Kebersihan, dan Security memiliki peran yang setara dalam penerapan K3 di Pelabuhan. “Apabila salah satu peran ini hilang, pelabuhan akan menjadi tidak aman dan tidak sehat,”ungkapnya.
Sementara, Senior Manager (SM) Operasi PTP Nonpetikemas, Panji Bharata, pada kesempatan itu menegaskan bahwa K3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional PTP Non Petikemas sebagai pengelola terminal layanan pelabuhan yang penuh risiko kecelakaan kerja.
Sementara Senior Manager (SM) Sekretaris Perusahaan Fiona Sari Utami menjelaskan, bahwa kegiatan safety awareness & peningkatan kompetensi K3 ini merupakan bagian dari komitmen PTP Non Petikemas dalam menjunjung budaya keselamatan kerja dilingkungan Pelabuhan, baik untuk internal maupun eksternal.
Menurut Fiona, hal ini sejalan dengan implementasi ISO 26000, PTP Non Petikemas mempertimbangkan berbagai faktor seperti sosial, hukum, ekonomi, serta mengikuti tujuh subjek inti ISO 26000, termasuk Praktek Ketenagakerjaan, yang menekankan perlindungan terhadap hak-hak tenaga kerja, terutama terkait keamanan dan kesehatan.
“Kami selalu mengutamakan kesejahteraan karyawan sebagai bagian dari implementasi TJSL, oleh karena itu, perusahaan mengintegrasikan aspek – aspek ini dalam strategi, operasional, dan keputusan bisnis yang melibatkan stakeholder, pengelolaan risiko, serta kinerja tanggung jawab sosial,” jelas Fiona.
Fiona menambahkan sebagai wujud komitmen terhadap budaya K3 di lingkungan PTP Non Petikemas dan kelancaran operasional. Acara ini ditutup dengan Penandatanganan Komitmen Bersama perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), KSOP Utama Tanjung Priok, TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, petugas kebersihan, security, dan manajemen, menegaskan komitmen semua pihak untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan. (Red-MM).