Manajemen PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Kirim Tenaga Pandu Berlatih Di  Pelabuhan Tanjung Priok 

General Manager Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Capt.Medi Kusmana Bersama Ketua DPW II INAMPA Jakarta Capt. Gerard A.Dungus (kanan)

Mimbarmaritim.com (Jakarta)

Dalam rangka pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur menjadi lebih besar harus mempersiapkan segala lini, baik dari fasilitas, Sumber Daya Manusia (human resources) semua harus menunjang kepada pengembangan pelabuhan Teluk Bayur. 

Manajemen PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur saat ini mengambil semua lini dari sektor – sektor yang sangat perlu untuk pengembangan semua pelayanan. Di dalam pelabuhan ada tiga jenis pelayanan salah satunya adalah pelayanan kapal yaitu Pelayanan Kapal identik pelayanan Penundaan dan Pamanduan.

“Pelayanan Penundaan dan Pemanduan itu dipastikan akan ada pengembangan kapal-kapal yang lebih besar masuk ke pelabuhan Teluk Bayur baik dari GT (Gross Tonnage), ukuran lebih besar. Dalam hal penyiapan SDMnya harus belajar ke pelabuhan yang lebih besar, sehingga kalau kapal besar itu masuk ke pelabuhan Teluk Bayur sudah siap SDMnya (Pandu) melakukan pelayanan,” demikian disampaikan General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Capt.Medi Kusmana didampingi Ketua DPW II INAMPA Jakarta Capt.Gerard A.Dungus saat berbincang – bincang dengan Mimbar Maritim di Tanjung Priok, Jum’at (12/5/2023).

Capt.Medi mengatakan untuk menghadapi pelayanan kapal besar ini, manajemen Pelindo Regional 2 Teluk Bayur menginisiasi dan menyiapkan tenaga Pandu untuk latihan di Pelabuhan Tanjung Priok. Ketika kapal sebesar apapun yang masuk ke pelabuhan Teluk Bayur, pelayanan pemanduan dan penundaaan sudah sangat siap. Hal ni merupakan upaya untuk mewujudkan implementasi sistem operasi pelayanan kapal, mendukung kelancaran pelayanan operasi secara tepat waktu dan efisien.

“Dari sisi pelayanan kapal itu melekat juga kewajiban dan tanggung jawab Pandu secara hukum. Dari pada berinteraksi dengan teman-teman hukum Mahkamah Pelayaran itu dalam kondisi yang sulit. Tentu lebih baik menjaga kolaborasi sehingga hubungan interaksi tidak dalam posisi yang sulit akan tetapi bagaimana kita menciptakan persahabatan dan sinergitas antar institusi. Karena jangan sampai hanya pada kondisi sulit baru berhubungan, tentu hubungan silaturahim akan tetap terjalin dan terjaga,” tuturnya.

Menurut Capt.Media, apapun yang menimbulkan potensi -potensi kejadian, bisa meminta arahan dan petunjuk dari teman-teman Mahkamah Pelayaran karena lebih pengalaman. Mudah – mudahan kekawatiran yang terjadi tersebut dapat diminimalisir. 

“Kami melakukan upgrade skill teman-teman Pandu Pelabuhan Teluk Bayur di pelabuhan Tanjung Priok. Karena Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar secara nasional dan disandari kapal-kapal besar yang masuk di Indonesia. Sehingga kami mengirim teman-teman Pandu Teluk Bayur untuk berlatih di pelabuhan Tanjung Priok, guna meningkatkan kemampuan baik soft skill maupun hard skill. Dari semua teknik olah gerak kapal ukuran besar sampai aspek legal pemanduan dan pembekalan dari Panel Ahli Mahkamah Pelayaran,” terang Capt.Medi.

Lebih lanjut, Capt.Medi mengungkapkan fasilitas dan kapal Tunda harus siap baik dari aspek regulasi dasarnya PM No 57 tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan. Alhamdulillah….Teluk Bayur sudah memenuhi dan sudah siap menerima masuk kapal ukuran besar seperti Pelabuhan Tanjung Priok.

Ia menyebutkan terkait tenaga Pandu di pelabuhan Teluk Bayur untuk saat ini secara existing sudah melebihi dari cukup tetapi harus siap melakukan pengembangan ke depan baik soft skill maupun hard skill secara konfiden, secara legal tenaga Pandu harus disiapkan.

“Kalau secara existing tenaga Pandu untuk saat ini sudah cukup tapi kedepannya kita gak tau. Karena permintaan kebutuhan pasar itu selalu ingin memperbesar ukuran kapal, namun tidak mungkin menolak dan sekarang sudah menuju arah kesana. Kapasitas pelabuhan itu pasti selalu tidak mencukupi tentu bagaimana kita mengembangkan kedepan sehingga permintaan itu akan dipenuhi,” jelas Capt.Medi.

Ditambahkannya, manajemen PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur kedepan akan menghitung kebutuhan Pandu. Kalau perlu ditambah dan memperhitungkan tingkat resiko untuk istirahat Pandu. Sehingga dengan jumlah kunjungan kapal itu mendapatkan jumlah Pandu yang melayaninya sesuai dengan kebutuhan. 

“Kedepan saya berharap karena hinterland Teluk Bayur itu didominasi curah cair (Crude Palm Oil), saya ingin pelabuhan Teluk Bayur adalah pelabuhan nomor satu penghasil ekspor CPO ke seluruh dunia. Sekarang mungkin masih urutan ke 6 atau ke 5 tapi optimis karena fasilitas pelabuhan. Suatu saat ketika fasilitasnya menunjang Teluk Bayur kemungkinan bisa di atas pelabuhan Dumai, Panjang ataupun kelasnya sama dengan Tanjung Priok karena Teluk Bayur fokus di curah cair sedangkan yang lain supporting. Di Sumatera Barat kemungkinan masih ada hub-hub pelabuhan penunjang pelabuhan Teluk Bayur,”pungkas Capt.Medi.

Tenaga Pandu di Pelabuhan Teluk Bayur saat ini jumlahnya 6 orang dan dibantu fasilitas kapal Tunda 4 unit yaitu Kapal Tunda Bima 10 kekuatan 2400 HP, Kapal Selat Sibruk 1600 HP,  Kapal Teluk Bayur 1 kekuatan 3200 HP dan Teluk Bayur 2 tenaga 1200 HP.(MM-01).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s