
Mimbarmaritim.com (Jakarta)
Bertempat di Gedung Pelindo Tower Jakarta Utara, Selasa (24/1/2023), IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) melaksanakan Media Gathering bersama awak media.
Acara Media Gathering tersebut dihadiri Direktur Utama IPC Terminal Petikemas David Pandapotan Sirait, Direktur Operasional dan Teknik Ahmad Mimbar, Direktur Direktur Keuangan dan SDM Yanuar Evyanto, Senior Manager Komersial IPC TPK Yandri Tri Saputra, Senior Manager Operasi Meidhy Praharsa Utama dan Corporate Secretary IPC TPK Amanda dan para staf IPC TPK .
David P Sirait dalam paparannya menjelaskan bahwa IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) mencatat kinerja positif pada tahun 2022 dan melakukan berbagai strategi bisnis untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja perseroan. Perseroan membukukan capaian kinerja operasional tumbuh sebesar 6% dibanding tahun sebelumnya atau 3% diatas rencana kegiatan anggaran perusahaan (RKAP). Sementara kinerja keuangan juga mengalami pertumbuhan sebesar 14% jika dibandingkam tahun sebelumnya atau 10% diatas RKAP.
“Tahun 2022, IPC TPK fokus dalam peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement diseluruh area kerja dan cost efficiency diberbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan,” sebut David.
Lebih jauh, David menjelaskan sisi operasional di tahun 2022 IPC TPK mencatat kinerja bongkar muat sebesar 2.879.118 TEUs meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUs dan diatas RKAP sebesar 2.802.441 TEUs. Peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan, dibulan November 2022 IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane (QCC). Peningkatan ini melebihi target yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).
Menurut David, bahwa kinerja keuangan IPC TPK pun meningkat dengan catatan pendapatan sebesar Rp. 2,85,- triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp.2,51,- triliun. Angka ini diatas RKAP yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar Rp.2,60,- triliun.
“Selain kinerja operasional yang terus didorong, IPC TPK juga melakukan efisiensi biaya (cost efficiency) diberbagai lini. Salah satunya efisiensi pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di 10 terminal yang dikelola IPC TPK. Tercatat penurunan 2% pada rasio penggunaan BBM dibandingkan troughput petikemas dari 3,97 liter/TEUs ditahun 2021 menjadi 3,90 liter/TEUs ditahun 2022,” terangnya.
David mengungkapkan pihaknya memastikan komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan.
“Pelayanan ekstra kami berikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat petikemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga,” ungkapnya.
David menambahkan peningkatan produktivitas terminal melalui digitalisasi dan sistemasi operasi serta optimalisasi asset dan penciptaan value creation masih menjadi program utama perseroan di tahun 2023 agar target yang ditetapkan pemegang saham dapat tercapai dan mendukung upaya holding dalam memangkas biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan.
Sementara, Senior Manager (SM) Komersial IPC TPK Yandri Tri Saputra pada kesempatan itu menyampaikan berbagai inovasi dan inisiatif terobosan baru yang gencar dilakukan IPC TPK, sepanjang tahun 2022 IPC TPK juga telah anugerahi 21 penghargaan dari ajang penghargaan dalam negeri dan mancanegara.
Yandri menyebutkan prestasi ditorehkan IPC TPK diantaranya mulai dari bidang operasi, komersial, teknologi hingga tata kelola perusahaan. Seperti penghargaan Port Operator of The Year 2022 dari ajang Bisnis Indonesia Logistics Awards 2022 dan penghargaan Customer Value Creator/Terminal of The Year dalam ajang Global Port Forum Award yang diselenggarakan di Dubai bulan September lalu.
“Sebagai anak usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas, IPC TPK menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang berlandaskan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan ISO 26000. Di bidang lingkungan, 6.225 batang bibit mangrove di tanam di wilayah Sumatera Selatan dan Bali, lebih dari 1500 pohon ditanam di area terminal petikemas dan konservasi 240 bibit terumbu karang di Lampung,” papar Yandri.
Selain itu, lanjut Yandri menjelaskan, ada di bidang sosial IPC TPK membantu lebih dari 500 anak yatim piatu dan dhuafa melalui khitanan gratis serta mendistribusikan hampir 700 kacamata gratis bagi guru dan siswa sekolah di seluruh area kerja. Sedangkan di bidang ekonomi IPC TPK memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 40 warga Tanjung Priok sebagai upaya melahirkan UMKM di wilayah pelabuhan.
“Sedangkan di bidang hukum dan tata kelola IPC TPK menyelenggarakan Talkshow pemahaman Korupsi dan Gratifikasi yang diikuti oleh ratusan pekerja operasional di seluruh area kerja IPC TPK. Hal ini merupakan salah satu upaya program pemerintah Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) khususnya di sisi operasional,” pungkas Yandri.
Sementara, Senior Manager (SM) Operasi IPC TPK Meidhy Praharsa Utama pada kesempatan itu menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022 IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay). Diawal tahun IPC TPK untuk pertama kalinya melayani MV MSC Tianshan, kapal terbesar dengan panjang (LOA) 334 meter yang membawa sekitar 2.000 petikemas (empty container) berukuran 40 feet untuk membantu mengatasi kelangkaan petikemas dalam menunjang ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri.
“Sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK menjadi pioner dalam implementasi Terminal Operating Sistem (TOS ) Nusantara dan Single Billing. Sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi dengan biaya implementasi yang cukup rendah,” ujarnya.(Red-MM).