Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi 

Mimbarmaritim.com – Tanjung Priok

Bencana gempa bumi terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi oleh manusia. Dengan mengetahui bahwa gempa bumi belum bisa diduga secara ilmiah, perlu dilakukan usaha mengurangi resiko akibat yang ditimbulkan gempa bumi. 

Salah satu faktor utama penyebab timbulnya banyak korban akibat bencana seperti gempa bumi adalah karena kurangnya pengetahuan tentang bencana dan kesiapsiagaan bencana terutama gempa bumi. 

Oleh karena itu, sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana gempa bumi sejak dini kepada masyarakat yang rentan bencana dan kesiapsiagaannya sangat penting. Untuk menghindari atau memperkecil risiko menjadi korban melalui pendidikan di sekolah. 

Mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua tindakan dalam mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan -tindakan pengurangan resiko jangka panjang.

Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok melakukan kegiatan Simulasi Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Gempa Bumi di Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (21/9/2022).

Hal ini di lakukan karena Indonesia termasuk salah satu negara yang rawan sekali bencana gempa bumi, sehingga dirasa sangat perlu untuk mengetahui mitigasi diri saat terjadi bencana gempa bumi.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Capt Wisnu Handoko mengatakan simulasi ini dilaksanakan adalah merupakan bagian dari edukasi tehadap seluruh pegawai di Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok ketika suatu saat terjadi bencana alam. Hal ini sebagai wujud dari penerapan ISO 45001:2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Edukasi bencana seperti ini sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana. Kami mengaharapkan dengan dilaksanakannya sosialisasi ini para peserta tentu akan dapat menambah pengetahuannya dibidang bencana. Bahkan mereka akan selalu siap dalam menghadapi bencana dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi,” ujar Capt Wisnu.

Menurut dia, simulasi Tanggap Darurat ini, minimal satu kali dalam setahun itu perlu diadakan yakni latihan kebakaran, gempa bumi. Kalau kita berada di lokasi yang rawan tsuname biasanya pasti ada gempa bumi. Sehingga ketika gempa terjadi para pegawai di kantor dapat menghindar dan apa yang harus segera dilakukan.  

” Saya melihat simulasi cukup bagus, ketika saya saat menerima tamu tiba tiba diberitahu ada simulasi Tanggap Darurat. Diharapkan latihan ini agar dievaluasi dan didokumentasi ,” katanya. 

Capt Wisnu mengungkapkan simulasi ini juga merupakan wujud dari penerapan ISO 45001:2018, tentang Keselamatan  dan Kesehatan Kerja dalam melakukan pekerjaan. Kedepan akan kita dilakukan lagi beberapa simulasi tanggap darurat seperti kebakaran, pertolongan pertama pada kecelakaan kerja, sampai dengan sosialiasi berkendaraan yang aman.

Ia menambahkan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok selalu berkomitmen terhadap terhadap manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok. (Red – MM)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s