
Mimbar Maritim – Jakarta
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan Indonesia tidak sedang memilih antara mementingkan sektor ekonomi atau kesehatan dalam menerapkan gaya hidup baru atau new normal. Sektor ekonomi dan kesehatan harus tetap menjadi fokus perhatian utama ditengah pandemi Covid-19, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.“Mulai kembalinya para pekerja ke kantor, pabrik, maupun tempat usaha lainnya yang menandakan mulai aktifnya aktiftas perekonomian, bukan berarti Indonesia mengorbankan faktor kesehatan yang masih dibayangi pandemi Covid-19. Protokol kesehatan wajib dipertahankan, agar upaya menggeliatkan ekonomi justru tak membuat penyebaran Covid-19 semakin tinggi,” ujar Bamsoet saat halal bi halal secara virtual dengan pengurus dan kader Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) se-Indonesia, dari Ruang Kerja Ketua MPR RI Jakarta, Senin (8/6/2020).

Menurut dia, tahap pertama, krisis kesehatan yang sekarang secara serentak melanda dunia termasuk Indonesia. Tahapan kedua, adalah krisis ekonomi. Beberapa negara sudah mulai masuk ketahap ini. Tahap ketiga adalah krisis sosial.
“Amerika Serikat tampaknya sudah masuk dalam tahap ketiga ini yang dipicu tewasnya warga negara AS kulit hitam oleh polisi yang menjadi triger mencuatnya isu pertikaian ras dan kerusuhan di hampir semua negara bagian AS. Tahap berikutnya atau tahap ke empat adalah krisis politik,” jelas Bamsoet.

“Kesuksesan SOKSI menyelenggarakan Munas secara virtual dengan didukung para kader dan pengurus dari berbagai daerah, diharapkan juga akan mengingspirasi organisasi lainnya melakukan hal serupa. Sehingga pandemi Covid-19 tak menjadi penghambat bagi kita untuk tetap melaksanakan kerja-kerja politik,” terangnya.

Dikatakannya, manajemen gedung perkantoran, pabrik, dan tempat usaha lainnya juga harus menyiapkan pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat kerja, menyesuaikan ketentuan yang ditetapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
“Diantaranya tetap melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermogun sebelum orang-orang masuk ke tempat kerja, pengaturan waktu kerja yang efektif, menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan. Hingga memastikan seluruh area kerja bersih dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan. Jangan sampai pekerjanya sudah disiplin, managemen kantor atau tempat usaha justru tak disiplin,” tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga kembali mengingatkan peringatan yang disampaikan Organisasi kesehatan dunia/World Health Organization (WHO) bahwa perang terhadap virus Covid-19 masih akan berjalan lama, minimal hingga dua tahun kedepan. Adapun skenario terburuknya, virus Covid-19 tak akan pernah hilang dari muka bumi.

Yang harus kita sadari kedepan, tambah Bansoet adalah pergerakan masyarakat kedepan akan menjadi terbatas. Begitu juga hubungan antar negara yang akan lebih mementingkan kebutuhan dalam negerinya. Kerjasama dan kemitraan antar negara akan semakin terkoreksi.
“Para ahli ekonomi memperkirakan, setelah lapangan pekerjaan di dunia akan hilang dan tidak akan kembali lagi. Dunia Industri akan berubah total dimasa depan. Kita akan semakin individualistik dan lebih cepat masuk ke dalam era teknologi, digitalisasi dan robotik,” ujar Bamsoet.
Namun, Mantan Ketua DPR RI ini optimis, Indonesia tidak akan tumbang, jika pemerintah, parlemen, rakyat dan seluruh elemen bangsa sadar dan paham apa yang sedang dipertaruhkan oleh bangsa ini. (Ody-01)