Pelabuhan Teluk Bayur Primadona Baru Untuk Kegiatan Bongkar Muat CPO

Branch Manager PTP Cabang Teluk Bayur Fauzi Diruang Kerjanya, Jumat (4/8/2023)

Mimbarmaritim.com (Teluk Bayur)

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) di pelabuhan Teluk Bayur sejak September 2020 mengoperasikan Terminal Curah Gaung, untuk saat ini menjadi primadona pengguna jasa dalam penanganan kargo CPO (Cruide Palm Oil) di pelabuhan Teluk Bayur – Padang, Sumatera Barat.

Tahun 2023 sampai dengan bulan Juli capaian trafik keseluruhan sebesar 3.172.862 ton, mengalami kenaikan sebesar 9,18% jika dibandingkan pada periode yang sama realisasi sampai dengan Juli tahun 2022 sebesar 2.906.139 ton.

Khusus untuk komoditi CPO dan turunannya untuk periode sampai dengan Juli 2023 telah tercapai sebesar 1.765.031 ton, capaian ini mengalami kenaikan sebesar 8,91 % dibandingkan realisasi sampai dengan Juli di tahun 2022 sebesar 1.505.057 ton.

Branch Manager (BM) PTP Teluk Bayur Fauzi mengungkapkan kedepannya rencana pengembangan perluasan lahan dari PT.Wilmar yang akan menggunakan lahan eksisting perkantoran dan lahan parkir dari PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur kurang lebih 7.635 M2

” Untuk saat ini PTP Cabang Teluk Bayur telah menerapkan system Transformasi Terminal, dimana seluruh kegiatan bongkar/muat pada Terminal Nonpetikemas telah menggunakan sistem terminal dengan nama PTOS-M (Pelindo Terminal Operation System – Multipurpose) dan diawasi dengan CCTV selama 24 jam melalui Control Tower (Integrated Planning & Control). Untuk proses keluar dan masuknya Truck tersebut harus melewati gate (pintu) yang telah dilengkapi dengan barrier dan gate elecktrik,” kata Fauzi saat berbincang – bincang dengan Mimbar Maritim diruang kerjanya, hari ini, Jumat (4/8/2023).

Selain itu, lanjut Fauzi, pelabuhan Teluk Bayur saat ini sudah dilengkapi fasilitas yang mumpuni termasuk untuk barang berbahaya, Terminal Curah Gaung telah memiliki fasilitas oil boom area, area parkir forklift dan mobil maupun motor, bahkan fasilitas diterminal tersebut bisa dikatakan masuk kategori premium.

Fauzi juga menyebutkan pelabuhan Teluk Bayur saat ini memiliki dermaga khusus curah cair yang digunakan sebagai sarana penambatan dan proses bongkarmuat (B/M) komoditi curah cair (Terminal Curah Cair) yaitu Dermaga Curah Cair Gaung dan Dermaga Jetty 07. Kedua dermaga ini mampu untuk melayani kapal – kapal curah cair dengan panjang sampai dengan 180 meter dan DWT mencapai 50.000 MT.

“Kedepannya kita harapkan terus tumbuhnya minat dan investasi para pelaku bisnis (cargo owners) CPO di Teluk Bayur. Sehingga terminal Curah Cair Gaung bisa semakin berkembang dan menjadi besar,” ujarnya.

Adapun perusahaan – perusahaan CPO yang beroperasi di Pelabuhan Teluk Bayur yakni Wilmar, Padang Raya Cakrawala dan Calang Sejati Indah (Apical Group), Wira Inno Mas (Musimas Group), Incasi dan Agromuko.

“Pelindo Regional 2 Teluk Bayur juga telah melakukan kesepakatan dan sosialisasi bersama dengan Asosiasi Tangki Timbun Teluk Bayur (AT3B) terhadap implementasi Oil Spill Response. Dimana penggunaan oil boom setiap ada kegiatan bongkar muat CPO dan turunannya. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi tumpahan sehingga tidak mencemari laut luas dan akan mulai diberlakukan sejak tanggal 10 Agustus 2023,” pungkas Fauzi. (MM-01).

Tinggalkan komentar