Kantor KKP Tanjung Priok Temukan ABK Kapal Pelni Terindikasi Terular Covid-19

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok Jefri Hasurungan Sitorus

Mimbar Maritim – Tanjung Priok

Terindikasi positip tertular Covid-19 telah ditemukan lagi di  Kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok dr Jefri Hasurungan Sitorus bersama  Koordinator Tim Posko Capt Hermanta Kepala Kantor Kesyahbadaran Utama Tanjung, melakukan pengawasan langsung ke Terminal Pelni Tanjung Priok,Senin (20/4/2020).

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok Jefri Hasurungan Sitorus melalui keterangan tertulisnya diterima Mimbar Maritim di Jakarta, Senin (20/4) mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan langsung ke Terminal Pelni yaitu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Pelni KM Bukit Raya yang baru datang dari Pontianak – Kalimantan Barat.

Jefri H Sitorus menjelaskan pihkanya telah melakukan pemeriksaan terhadap 86 orang awak kapal. Setelah dilakukan pemeriksaan secara Rapit Diagnostic Test (RDT) atau Test Cepat dinyatakan hasilnya negatip sebanyak 84 orang.

Sedangkan untuk yang 2 orang telah dilakukan Peyelidikan Epidemiologi (PE) dan telah diambil sampel swab  atau pemeriksaan sample lendir didalam hidung dan dalam tenggorokan. Pasien positif langsung dirujuk ke Wisma Atlit Kemayoran – Jakarta Pusat.

“Sementara ABK lainnya dilakukan isolasi mandiri (karantina) di KM. Bukit Raya selama 14 hari. Kapal tersebut sudah ditarik ke Zona Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya.

Lebih lanjut, Jefri menyebutkan selain kapal KM.Bukit Raya pada kesempatan yang sama pihaknya juga melakukan pemeriksaan atas kedatangan KM. Nggapulu (Kapal Pelni) terhadap 120 ABK dan mitra kapal. 

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan penumpang KM Nggapulu dilakukan dengan pengukuran suhu tubuh seluruh penumpang dan gejala Covid-19 tidak ditemukan keluhan.

Selanjutnya, kata Jefri dilakukan screening keseluruh ABK dan mitranya hasilnya 16 orang dinyatakan reaktif (RDT positif). Atas koordinasi dengàn pihak Pelni Pusat, seluruh ABK di evakuasi ke Rumah Sakit  PELNI  di Petamburan, untuk dilakukan pemeriksaan swab dan tindakan selanjutnya.

“Seluruh ABK lainnya yang dinyatakan negatip dikarantina dan kapal ditarik ke zona labuh. Untuk dilakukan karantina di KM. Nggapulu selama 14 hari,”pungkas Jefri.(Ody-01)

Tinggalkan komentar